Chapter 2 : Kasus Pembunuhan Pertama
Senin, 6 April 2008. Hari ini adalah hari Ulang Tahun Saya, Saya merayakannya bersama teman- teman Grup
detektif saya, saya mengajak mereka untuk bertemu di Taman RSUD pada Pukul 19.00, tapi sayang hanya Ady
sendiri yang datang dikarenakan dia tidak memiliki kerjaan selain nganggur dan
menggambar, Karena Bayu adalah Densus 88 jadi dia tidak bisa karena dia
memiliki tugas yaitu mengrebek rumah Bandar Narkoba, Alan yang bertugas sebagai
Ahli Forensik, jadi dia juga memiliki tugas yaitu memeriksa mayat dari
kecelakaan tabrak lari. Saya merasa kecewa karena mereka tidak bisa datang, tapi
Ady menghibur saya dengan leluconnya yang agak garing dan kami-pun makan
Singkong Goreng. Asik-asik menyantap Singkong goreng dan mendengar lelucon dari
Ady tak disangka suasana disana sunyi senyap, karana telah Larut malam. Tak
berapa menit kemudian orang-orang dan anak-anak gaul pada datang.
Taman-pun kembali ramai, tiba-tiba keadan disana ramai di satu titik
tempat, lalu saya kesana bersama Ady,
dan ternyata disana terletak satu mayat yang berlumuran darah, disampingnya tergeletak suatu pisau yang
sangat tajam dan berlumuran darah, lalu kami menyuruh pengunjung taman disana
mundur sedikit, tetapi mereka tidaak mau, lalu datanlah Mr.Indra seorang Polisi yang betugas sebagai Ketua dari tim
penyelidikan,
“Dia adalah
Detektif Riyan” Mr.Indra berkata sambil menunjuk ke arahku
dan akhirnya
mereka/Pengunjung mundur, lalu saya memeriksa korban, ketika saya memeriksa Ady
membisikan bahwa dia melihat detektif EmmaAmanda, lalu sya menengok dan memang
itu adalah detektif EmmaAmanda, Lalu saya menyuruh Mr.Indra untuk memberikan
jalan kepada Detektif EmmaAmanda, Kami-pun menyelidiki lagi korban tadi, Detektif
Emma Amanda memeriksa korban tersebut, Ady berkeliling melihat suasana di tkp, dan
saya melihat gedung disekitar, tiba-tiba Ady menyatakan bahwa kasus ini adalah
kasus pembunuhan.
“Benar
sekali, ini adalah kasus pembunuhan” Kata D.Emma Amanda “Karena terbukti bahwa
disamping korban tersebut ada sebuah pisau” Lanjutnya
“Tapi
kemungkinan ini juga kasus bunuh diri, karena di sekitar korban ada gedung”
Ungkap Saya
“Kasus yang
Rumit” Kata D. Emma Amanda
Setelah
berpikir lama, kami menyuruh Ady dan Mr. Indra beserta pasukan untuk mencari
dari para pengunjung, apakah ada yang kenal dengan korban.Lalu mereka
mencarinya, setelah beberapa menit datanglah Mr. Indra dan Ady membawakan
seseorang.
“Kami telah
menemukan orang yang kenal dengan korban” Kata Ady
“Ok, kalau
gitu Ady, Mr. Indra, tolong barisan pengunjung jangan disuruh pulang, untuk
mengantisipasi, siapa tahu tersangka masih berada di situ” Saya menjawab
sembari menyuruh Ady
“Nama kamu
siapa ??” Tanya D. EmmaAmanda
“Hah, What, I
don’t know, what you say ?” Jawab Seseorang tadi
Ady kembali
di tempat korban dan mengatakan bahwa “dia ini tadi tidak bisa bahasa indo,
tetapi bahasa inggris karena dia adalah orang yang lahir di Indonesia, tetapi
sejak kecil tinggal di luar negeri”
“Ohh gituu,
kenapa gk bilang dari tadi” Saya menjawab
“Ok, What Is
your Name ??” Tanya D. EmmaAmanda kepada orang tadi
“My Name Is
Zul” Jawab orang tadi yang bernama Zul
“Your name
is Zul, Ok, Do you Know this victim” Saya berkata sembari menunjuk ke korban
“Yes, I know
the victim, the victim was a friend of mine” Jawab Zul
“What the
victim name” Saya menanyakannya lagi
“The
victim's name is beko” Zul Menjawabnya
“Ok,
sekarang kita sudah mengetahui nama dari korban D.EmmaAmanda dan Ady” Saya
membalik badan dan memulai berbincang
“Coba saya
yang bertanya pada Mr. Zul” Kata D. EmmaAmnada
“Is there a
strange from the victim a few hours or days ago” Tanya D. EmmaAmanda kepada Zul
“A few hours
ago he's crying ” Jawab Zul
“Oh berarti
dapat kita pastikan bahwa ini kasus bunuh diri”. Kataku
“Eits..tunggu
dulu belum tentu ini kasus bunuh diri”, Ungkap Detektif Emma
“Iya juga
sih, tapi dapat diperkirakan bahwa dia bunuh diri” Jawabku
“Jika memang
ini kasus bunuh diri, karena apa dia bunuh diri”Detektif Emma Balik Menjawab
“Tadi Zul
mengatakan bahwa ia menangis karena sesuata hal, biasa orang menangis dan bunuh
diri karena putus cinta, kematian orang
tuanya, Jadi dapat disimpulkan dia bisa saja bunuh diri” Aku-pun menjawabnya
lagi
“tapi
disamping korban ada Pisau yang berlumuran darah pula”Detektif Emma Berkata
“Pendapat
kalian sama-sama benar, tapi kita harus mencari kebenarannya, sekarang mari
kita selidiki ulang” Tiba-tiba Ady berkata
“Oke”
Jawabku pada Ady
“Oke” Kata D
Emma
“Menurutku,
ini memang kasus Pembunuhan, liat saja Pisau itu tersebut” Lanjut D Emma
“ Tunggu
dulu !!!!” Lantang saya menjawab.
Semua orang
yang berada disitu heran termasuk D.EmmaAmanda, Ady, dan Mr.Indra.
“Kenapa, Ada
apa” Ady dan D. EmmaAmanda berkata
Lalu saya
berpikir dan mengunkapkan dalam hati saya”Gedung,Pisau, bisa saja ini kasus pembunuhan tapi ini juga
bisa berupa bunuh diri, jika dari semua yang dikatakan oleh Zul tadi dan dengan
apa yang kami liat, bisa menjadi bunuh diri” sayapun menengok ke atas gedung
tadi dan ternyata, disana ada bagian gedung yang tidak memiliki kaca yaitu pada
lantai 6, gedung ini seluruhnya memilki Kaca”Hahaha, saya sudah memecahkan”
ucapku dalam hati
“ Aku Telah Memecahkan Kasus ini” Kataku
dengan keras
“Mr. Indra tolong coba naik ke atas gedung itu,
coba cek lantai 6” Kataku
Setelah Mr.Indra Cek dilantai 6, ternyata
disana memang tidak ada kaca, karena sedang direnovasi, Akupun menjelasakan
bahwa ini kasus bunuh diri, korban meloncat dari gedung tersebut, setelah kami
selidiki lebih dalam, ternyata korban memiliki kekasih yang baru saja meninggal
dunia dikarenakan penyakit kronis yang langka, dan akhirnya kasus ini selesai.
Setelah kasus berakhir kamipun kembali ke taman tadi dengan tambahan satu orang yaitu Detektif EmmaAmanda, Akupun senang karena ulang tahunku memiliki kisah unik.
Setelah kasus berakhir kamipun kembali ke taman tadi dengan tambahan satu orang yaitu Detektif EmmaAmanda, Akupun senang karena ulang tahunku memiliki kisah unik.
Bersambung......
Nantikan Chapter 3 nya