Jumat, 06 Maret 2015

Naskah Drama yang diperankan 7 orang tentang Detektif

Hai.....Hai.....Gan,coeg,sob,entahlah, Udh lama saya gak upload entri entri.
Oke kali ini saya ingin mengupload sebuah naskah drama yang diperankan 7 orang tentang Detektif,karena saya juga seorang Conaners,dan pencinta novel dan komik tentang Detektif
Naskah ini buatan saya sendiri Sumvah. Jangan Lupa beri sedikit kritikan dan saran pada kolom komentar. Bila ingin share tolong masukan sumbernya dari blog saya yaitu: Tamber-boy.blogspot.com. Tidak usah berbincang lama lanjut saja pada intinya karena ini tugas kelompok saya cantumkan nama teman saya yang gak ada kerjanya sama sekali,cuma saya sendiri yang buat dengan pemikiran imajinasi saya.
CEKIDOT:

                       NASKAH DRAMA SENI BUDAYA
Kelompok Victory                                                                  
Anggota:
1. Muhammad Sahlan Sadiq
2. Riyan Rahmat Aminullah.B
3. Muhammad Saputra
4. Putri Nurul Umni
5. Nur Wahyuni
6. Zahrawana Putri Yodita
7. Ike Afni Faulatun

Tema: Grup Detektif yang Menyelidiki Kasus Pembunuhan
Perwatakan dari Tokoh                                                      
Riyan: Seorang Detektif muda yang tidak terlalu tampan,tetapi dia pandai dalam memecahkan
             Sebuah kasus
Alan  : Seorang detektif muda yang tampan,pintar,dan dia itu banyak yang suka
Nurul: Seorang detekti cewek yang tidak terlalu cakep,tapi dia pintar kok dalam mecahin kode-
            kode dari sebuah kasus
Wana: Seorang cewek yang bersifat bersahabat,dia bersahabatan dengan berbagai orang yang
             bahkan kami tidak terlalu mengenalnya.
Yuni: Seorang Anak Detektif Muda yang bernama Emma itulah panggilannya,dia menuruni
          bakat dari ibunya,ibunya sering berbincang dengan Grup kita
Muhammad:Seorang yang romantic,jahat,keji dan semacamnya
Ike: Teman dari Wana dan Yuni
Bayu: Tokoh Tambahan tidak mempunyai peran hanya sebagai Korban Pembunuhan








Karya: Riyan Rahmat Aminullah.B
Kunjungi Blog saya: Tamber-boy.blogspot.com
MeTantei Victory
Setelah 4 bulan Grup Detektif MeTantei Victory yang beranggotakan Riyan,Nurul,dan Alan terbentuk,mereka tidak mendapatkan satu kasuspun padahal grup kita udah umumin di masjid-masjid. Pada saat itu Grup MeTantei Victory sedang berjalan kaki sambil mengobrol.

Riyan : Sudah 4 bulan kita terbentuk,gak ada satupun klien yang membawakan kasus kepada kita.
Nurul: Iya juga sih,masa kita mau bubar?(sambil mengakat kedua tanganya)
Alan   : Alaaaah,santai aja kalii,nanti pasti juga datang kok kliennya.(sambil melipat kedua tangannya
             Diatas perut).

Lalu datang tiba tiba seorang berlari kearah mereka bertiga,dan mengatakan ada sebuah kasus,pada baju seorang tersebut ada bercak darah.

Riyan: Hah..? Kasus !!!
Alan  : benaran ada kasus?
Muhammad/Klien: Iya Kasus.
Nurul: Nama kamu Siapa?
Muhammad/Klien: Nama saya Muhammad Saputra sering dipanggil Moh Gantenk
Alan: Moh Gantenk, pfffft, gantengan gue kalii!!(Merasa Tersaingi)
Riyan:udh udh lan loe ganteng kok, ngomong ngomong kasus apa Moh Gantenk ? (sambil meredakan  
            Suasana).
Muhammad : Kasus Pembunuhan!!!
Nurul: Apa????(kaget)
Alan: Kasus pertama udh,kasus yang berat
Riyan: Ndak apa-apa, ayo kalau gitu kita mulai beraksi.
Riyan: Kejadiannya dimana,Jam berapa,hari apa,dan tanggal berapa

Muhammad: Kejadiannya di SMPN 1 Dompu, saya tidak tahu tepat jam berapa,tapi saya tahu,hari itu
                         Hari Minggu, tanggal 01 Maret 2015
Nurul: Kamu tahu siapa pembunuhnya ? ,apakah kamu melihat ketika pembunuhan dilakukan,dan kamu
             Tahu siapakah korbannya ?.
Muhammad: Saya tidak tahu siapa pembunuh,tetapi saya melihat pembunuhan tersebut,saya tahu
                         Korbannya, korbannya bernama Bayu.
Nurul: kalau gitu saya pergi duluan ke Tempat kejadian perkara(TKP), siapa tahu pelakunya masih disana

Alan: Eh..e.Nurul,biarkan saja kalau gitu, Kamu melihatnya,coba ceritakan secara kronologis
           Kejadiannya ?
Muhammad: Pada saat itu saya pergi ke sekolah,untuk mengambil proposal di sekolah yang 
                         ketinggalan,Karena saya jugakan guru,tiba-tiba saya melihat orang yang membawa
                         seseorang laki-laki masuk dalam sebuah kelas lalu setelah beberapa menit dia keluar lari
                         dengan tangan yang berlumuran darah,sayapun kaget,setelah 2 menit saya memberanikan
                         diri pergi ke kelas tersebut lalu saya melihat telah meninggal dengan sadis,setelah itu
                         saya lari mencari kalian.


Asik-asik mendengarkan kronologis dari cerita klien tersebut,tiba tiba Kring..Kring nada suara Hpnya Si Alan,dan ternyata yang menelpon adalah Wana dan Yuni,teman kami,dan menanyakan”lan loe ada di mana”lalu alan menjawabnya,setelah itu mereka berangkat.setelah tiba di lokasi si Alan dan Nurul lalu Riyan menyuruh Yuni pergi ke sekolah TKP tersebut dan memberitahukan bahwa Nurul juga ada disana.

Wana: loh kamu Muhammad Klienya
Riyan:apa.. kmu kenal Muhammad?
Wana: Dia kan Sahabat saya.
Riyan: Oh gitu,oke kalau gitu lanjut ke kasusnya tadi
Riyan: lan udh dapat kesimpulan gk?
Alan: udh,kesimpulannya bahwa kasus ini adalah kasus balas dendam.
Riyan:gituu, kalau begitu kita cari petunjuk lain,mungkin ada petunjuk lain di TKP,yuk kita pergi “Go…GO.
            ….Follow Me!!!”
Alan: pake bahasa inggris lagi loe,huuu.
Riyan: biar keren sedikit alur ceritanya Man!!
Ike: udah-udah,yuk kita pergi.

Setelah sampai di SMPN 1 Dompu, Riyan dan pun menanyakan Nurul dan Yuni apakah ada menemukan bukti bukti,dan apa ada yang aneh.

Nurul: gak ada yang aneh kok.tapi saya melihat satu bukti yaitu pisau cutter yang berlumuran darah
Wana dan Ike: Astagfirullah, Innalilahii Wa innailahi rojiun
Alan: Wana dan Ike kenapa ???
Wana: Kor….baa..nya adalah teman gue juga (Sambil meneteskan Air Mata)
Riyan dan Alan: Apaaaaaaaaah?
Wana: Iya.

Wajah Muhammadpun tiba tiba memerah,entah kenapa.

Riyan: Muhammad kamu kenapa ???
Muhammad: Ndak apa apa kok(sambil menutup wajahnya,dan berpaling)

Lalu Alan melihat korban dan menyelidikinya,Riyan berkeliling melihat suasana sekolah dan korban sambil melihat wajah Muhammad yang pelan pelan tambah memerah.Dan alan mengatakan

Alan: Pembunuhnya sangat keji dan sadis
Riyan: Dari yang saya lihat saya merasa ada yang aneh
Yuni: Iya,saya juga merasakan keanehan,kok pembunuhannya di sekolah sih.
Riyan:Jika dari cerita Muhammad yaitu Pembunuhnya membawa seseorang kedalam kelas berarti kasus
            ini sudah di rencanakan oleh Pembunuhnya dan mungkin mereka berteman karena tidak
            mungkin pembunuhnya dapat membawa seseorang dari  Jauh.
Yuni: Iya,betul tuh sya juga berpikir begitu.
Alan: Yan,saya menyimpulkan dari apa yang kmu bilang adalah orang yang membunuh ini sangat dekat
          Dengan korban,mungkin si pelaku menelponnya agar datang di sekolah itu.
Alan: Wana mana Wana??
Wana:gue disini
Alan: Apakah Muhammad kenal dengan Korban tersebut.
Wana: Mereka satu sama lain saling kenal kok.
Nurul: Mereka satu sama lain saling kenal !!!.
Riyan:Oh,gituu sya sudah memiliki berbagai tersangka yaitu Penjaga sekolah,Pemilik Kantin dan Kamu
            (sambil menunjuk Muhammad)
Wana:kok bisa sih Muhammad?
Riyan:bisalah karena dari cerita kejadiannya tidak mungkin dia tidak berpapasan dengan pelakunya,Yun
            Coba kamu Tanya penjaga sekolah dan pemilik kantin.
Ike: Sipp

Yuni pun pergi bertemu dengan penjaga sekolah dan pemilik kantin,Riyan,Alan dan Nurul berbincang tentang kasus tersebut,dan Yunipun kembali dan berkata

Ike: Yan,Lan tadi gue Tanya penjaga sekolah dan pemilik kantin lalu mereka berkata “kami tidak
          Melihat orang lain selain Bapak Muhammad”dan ada kelanjutannya tapi gue tidak terlalu
          Mengingatnya,seingat gue mereka berkata”ada seorang lagi datang dan tidak keluar sekalipun
          Dari sekolah”,dan penjaga sekolah dan pemilik kantin mengatakan”kami pulang duluan dan bapak
          Muhammad masih ada ke sekolah setelah kami pulang makan dan kami kembali ke sekolah tiba
          tiba Bapak Muhammad lari dengan bercak darah di baju dan tangannya”
Alan: dapat disimpulkan bahwa korbanlah yang tidak keluar sama sekali dari sekolah.
Riyan:Hahahahahah(Tertawa dengan ekspresi senang), Saya sudah memecahkan kasus ini,hahaha,
            Pembunuhnya adalah Muhammad sendiri.
Muhammad: saya,tidak mungkin saya,apa buktinya??(mulai gugup)
Riyan: Buktinya,Alan Mana buktinya
Alan: Buktinya dari cerita yang kmu ceritakan kepada saya tadi,cerita kamu tadi tidak sama seperti
          Pengakuan dari penjaga sekolah dan pemilik kantin. Yan Lanjutkan
Wana: Tapi kan itu juga belum pasti,atau tentu benar.
Nurul:Menurut saya apa yang disimpulkan oleh Alan dan Riyan Benar sekali.
Riyan: Wana iyasih, tapi Saya dari tadi memperhatikan raut wajah Muhammad yang tiba-tiba memerah
            Dan jika disimpulkan pelaku memiliki dendam yang sangat besar dengan korban.lan lajutin
Alan: Lanjutan dari kesimpulan saya tadi adalah Wana mengatakan bahwa Muhammad sangat dekat
          Dengan korban dan tidak mungkin mereka tidak saling membagi nomor telepon.
Nurul: Betul tuh,betul… betul,betul,betul
Alan: Malah becanda
Nurul: Sorry,Yan Ayo Lanjut.
Riyan: Terbukti bahwa kmu pelakunya,pertama kamu pergi ke sekolah dan menelpon bayu untuk datang
            Ke sekolah tersebut,lalu kamu mengajak dia untuk masuk kelas alasannya adalah proposal kamu,
            Yang ketinggalan,dan kamu membawa nya ke kelas kamu meninggalkan Proposal tersebut.
            Setelah itu kamu membunuhnya dengan pisau cutter yang ada di samping tubuhnya yang Nurul
            Temukan,mungkin pisau cutter tersebut adalah pisau   
            Yang kamu bawa dan kamu lupakan dibawa setelah pembunuhan,lalu kamu melarikan diri untuk
            Membersihkan tanganmu,tapi kamu tidak menyangka bahwa penjaga sekolah melihat kamu
            Melarikan diri dengan bercak darah di tangan dan dibajumu.

Wana terus menatap Muhammad,dan menannyakan apakah benar yang dikatakan Riyan.

Wana: Apakah benar apa yang dibilang sama riyan tadi MOH.
Muhammad: Iiiiiitu tidak benar,tidak mungkin saya membunuh teman saya sendiri(Gugup)
Wana: Kenapaa,kenapa Moh??
Wana menangis histeris,muka Muhammad memerah seperti merasa bersalah.

Riyan dan Alan: Woy Moh kenapa mukamu selalu memerah ketika melihat Wana menangis.
Muhammad: tidak kok muka saya tidak memerah.
Riyan: alah kamu ini.
Alan: iya tuh muka loe selalu merah
Alan: dasar mellow loee
Riyan: Tunggu dulu,mellow, tidak mungkin orang ganteng seperti dia mellow,dia kan kuat dan berani
            Kok bisa??
Yuni: Iya juga sih, menurut saya Muhammad ini tidak mellow,karena dari paras wajahya yang sangar
          tidak mungkin dia mellow,ternyata oh ternyata kamu cucok kali moh.
Riyan:moh Cucok hahaha
Alan:Moh cucok hahahah

Selama Riyan dan Alan menghina si Muhammad,tiba tiba Muhammad berteriak.

Muhammad: Tidak hentikan hinaan ini,hahahaha(berteriak dan tiba tiba tertawa)
Riyan: loh kok tertawa
Alan: Iya tuh
Yuni: iya
Nurul: iya
Muhammad: Selamat buat detektif Riyan,Alan,Wana dan Yuni,Nurul,kalian hebat, hahahahaha(tertawa
                         Dengan keras)
Riyan,Alan,Yuni,dan Nurul: kok selamat sih(menjawabnya secara spontan bersama sama)
Muhammad:Selamat hahahah,karena telah memcahkan kasus pembunuhan ini,kalian hebat.
Alan: Sama-sam a
Riyan: Muhammad Kamu jangan bercanda,kmu juga Alan(sambil menunjuk Muhammad),apa yang
            Sebenarnya yang terjadi,tolong dijawab Bapak Muhammad (mununjuknya kedua kali)
Muhammad:sebenarnya,saya yang telah(gugup dan mukanya memerah)
Nurul:Telah apa?
 Muhammad: saya yang telah membunuh Bayu
Wana: Apa???(Berteriak),tega kmu Moh tegaa
Muhammad:Saya tega karena Bayu Ingin bersaing dengan saya untuk merebutkan kamu,saya suka kamu
                        Kami berdua.
Wana:Kamu jahat,jahat,keji(sambil memukul Muhammad)
Riyan: Wana sudah sudah

Akhirnya Muhammad kami tangkap dan salah seorang dari kami menelpon Polisi,dan menanyakan secara kronologi kejadian tersebut,SungguhTak disangka Alan ternyata ikut menangis juga

Riyan: Eh..Lan loe nangis
Alan: Gue gk nangis kok Cuma terharu
Riyan:iyalah iyalah.

Setelah kasus itu di selesaikan, Polisipun datang, Grup MeTantei Victorypun lebih dikenal oleh masyarakat dan Polisi.

Kata-kata yang ingin saya sampaikan dari Drama diatas adalah “Janganlah Mencintai seseorang melebihi kamu mencintai Agama,Tuhan,dan orangtuamu,jika kamu melebihi mencintai orang lain maka kamu akan bersedih kembali,dan akan membuat kamu menggila,maka yang seharusnya kamu cintai adalah ibumu dan Tuhanmu”(kata kata dibuat oleh Riyan)







Wabilahi Taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh




Karya: Riyan Rahmat Aminullah

Kunjungi blog saya: Tamber-boy.blogspot.com
Promosi dikit hehehehe




                                                                       




8 komentar:

  1. Saya minta izin untuk menggunakan naskah drama ini sebagai bahan referensi saya untuk membuat film pendek,terima kasih:)

    BalasHapus
  2. Kenapa saat ada pembunuhan bukannya menghubungi polisi malah menghubungi anak-anak SMA ?(meski mereka detektif sih, tetap tidak masuk akal).

    BalasHapus
  3. Kenapa pelaku pembunuhan malah seperti berniat membeberkan kejahatannya sendiri? Kurasa agak bisa di logika kalau dia sakit jiwa atau semacamnya jadi kita maklumkan saja.

    BalasHapus
  4. Saya minta izin... Bolehkah saya menggunakan naskah drama ini buat tugas drama disekolah saya? Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  5. minta izin.menggunakan naskah sebagai tugs

    BalasHapus
  6. Saya meminta izin menggunakan naskah ini sebagai tugas sekolah. Terima kasih

    BalasHapus
  7. This is so funny thank you, had a good experience playing this in a scout Pentas Seni early this year and as a conan fan I didn't expect to get the criminal role + narrator as the one who found your blog and suggesting it to my team. Although there was no documentation as it was merely like an unserious school play, where we weren't given much time to practice and weren't allowed to have our phones throughout the night, it was definitely a raw play. Still your script saved me a ton and although it seems that it was me alone ready to act it out in my team for the pentas, its now such a great memory for me as an introverted guy who secretly love acting and theater. Had the audience cheer for us even though the play was THAT STIFF but I executed the ending pretty great, where the suspect made an evil laughter and made the confession to his love interests and all. Props to you Author and I'm truly sorry I didn't ask for your permission first but thank you. If it would be alright id be checking on this again for my other small personal project to test out on animating, and if I ever came up something out of it I'll credit you, thanks so much. It was a good read.

    BalasHapus